Tsunami dan gempa bumi bencana alam yang menghancurkan kota palu yang berkekuatan 7,5 skala richter dengan ke dalaman 10 km. Selanjutnya bencana ini memicu terjadinya tsunami yang menerjang pesisir pantai sulawesi dengan ketinggian mencapai beberapa meter. Salah satu bencana alam yang terjadi di indonesia yang dahsyat dalam beberapa dekade terakhir. Bencana ini yang melanda pantai barat sulawesi pada hari tanggal 28 september 2018 terjadi pukul enam sore WITA. Oleh karena itu peristiwa ini mengakibatkan kerusakan yang sangat parah, korban jiwa yang besar dan trauma yang mendalam bagi masyarakat sulawesi. Oleh karena itu, penyebab terjadinya tsunami sehingga korban jiwa meningkat dan menjadi salah satu gempa bumi yang melanda indonesia. Sehingga mengakibatkan pencairan tanah besar besaran di wilayah sekitar kota palu, Serta banyak bangunan yang terendam bahkan banyak lagi korban jiwa yang sudah hilang tidak di temukan.
Dampak Lingkungan serta kesehatan Masyarakat Akibat Gempa Bumi
Gempa bumi dan tsunami yang melanda Palu pada tahun 2018 tidak hanya mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan korban jiwa yang sangat besar, tetapi juga memberikan dampak yang signifikan terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Dampak Lingkungan Akibat Gempa Bumi
- Pencemaran tanah : pencemaran tanah dapat merusak ekosistem tanah, mengurangi kesuburan tanah, dan mengganggu pertumbuhan tanaman.
- Pencemaran Air : Tsunami membawa berbagai macam sampah dan material
berbahaya ke laut, menyebabkan pencemaran air laut dan ekosistem laut. - Kerusakan Ekosistem : Hutan mangrove yang berfungsi sebagai penahan gelombang Tsunami mengalami kerusakan parah. Kerusakan ekosistem ini mengakibatkan hilangnya
tempat hewan dan tumbuhan. - Perubahan Topografi : Gempa bumi dan tsunami dapat mengubah topografi wilayah
terutama daerah pesisir. Oleh karena itu, perubahan arah aliran sungai meningkatkan resiko banjir.
Dampak Kesehatan
- Penyakit Menular : Kondisi sanitasi yang buruk pasca bencana dapat menyebabkan
berbagai penyakit menular seperti diare, kolera, dan penyakit kulit. - Masalah Kesehatan Mental : Trauma akibat bencana dapat menyebabkan
masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan stres
pasca trauma. - Paparan Bahan Berbahaya : Paparan terhadap debu, asbestos, dan bahan kimia
berbahaya lainnya yang disebabkan oleh gempa dan tsunami dapat mengakibatkan
masalah pernapasan dan penyakit kulit. - Kekurangan Akses Terhadap Pelayanan Kesehatan : Kerusakan fasilitas
kesehatan dan terbatasnya akses transportasi menghambat masyarakat
dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai.
Upaya Penanggulangan Tsunami Dan Gempa Bumi
Selanjutnya untuk mengatasi dampaknya lingkungan dan kesehatan masyarakat
akibat bencana ini berbagai upaya telah dilakukan, antara lain :
- Pembersih Lingkungan : Melakukan pembersih lingkungan dari berbagai puing piung
bangunan, sampah dan material berbahaya lainnya. - Rehabilitasi Ekosistem : membangun rehabilitasi hutan mangrove dan ekosistem
laut yang rusak. - Menyediakan Air Bersih : Melakukan kegiatan ketersediaan air bersih bagi masyarakat
yang membutuhkan - Pelayanan Kesehatan : Menyediakan kesehatan yang komprehensif
termasuk kesehatan mental. - Sosialisasi : melakukan sosialisasi sangat penting menjaga untuk kebersihan
lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat.
Lihat Juga : Bahaya Operasi Plastik Wajah yang Sangat Beresiko
Kesimpulan :
Gempa bumi dan tsunami palu 2018 adalah sebuah tragedi kemanusiaan yang besar
dalam hal ini peristiwa ini meningkatkan kita akan pentingnya persiapan dan upaya
bersama dalam menghadapi bencana alam seperti ini. Oleh karena itu kita harus belajar
dari pengalaman ini untuk membangun masa depan yang lebih aman dan tangguh.